Jumat, 08 April 2011

METODE PENELITIAN STRATIFIED SAMPEL

STRATIFIED RANDOM SAMPLING
(PENARIKAN SAMPEL STRATIFIKASI)

Apabila populasi terdiri dari sejumlah sub-kelompok atau lapisan (Strata) yang mungkin mempunyai ciri berbeda, akan tetapi berhubungan pula dengan variabel yang hendak dianalisis yang terungkap dalam model konsep penelitian. Kita ambil contoh: misalnya didalam penelitian kita tentang analisis pendapatan pedagang pengecer ikan segar. Kita menyadari berdasarkan data yang ada, status pedagang pengecer juga menentukan pedapatan pedagang pengecer ikan segar tersebut. berangkat dari alasan itulah kita memutuskan untuk memperlakukan status pedagang pengecer tersebut sebagai variabel stratifikasi. Dengan demikian, populasi penelitian kita bagi menjadi dua bagian, yakni subpopulasi pedagang pengecer ikan segar air tawar (sungai) dan subpopulasi pedagang pengecer ikan segar air laut. Kemudian, dari setiap strata atau subpopulasi tadi ditarik sampel dengan menggunakan teknik acak/random sederhana atau secara sistematis.

Dari Penjelasan diatas terlihat bahwa terdapat hal yang perlu diperhatikan untuk menggunakan metode Stratified Sampling yaitu kriteria yang jelas yang akan digunakan sebagai dasar penentuan strata. yang dijadikan kriteria untuk pembagian variabel-variabel yang akan diteliti. Misalnya anda bisa melihat hubungan antara jenis ikan yang dijual dengan besarnya pendapatan pedagang tersebut. Disitu kita mengetahui ada variable lain yang mempunyai kaitan dengan variable pendapatan pedagang pengecer tersebut, seperti ikan air tawar dan ikan air laut merupakan variable sub-subpopulasi, nah… jenis ikan yang dijual itulah yang kita jadikan dasar untuk membuat strata.

Jika dapat diterangkan dengan sempurna, penarikan sampel berlapis akan dapat menghasilkan sampel yang lebih representatif daripada penarikan sampel acak sederhana (Simple Random Sampling). Dalam penarikan sampel acak sederhana, mungkin secara kebetulan ada lapisan tertentu yang terlalu banyak atau terlalu sedikit terwakili didalam sampel. Misalnya, dalam sampel acak sederhana untuk pedagang pengecer ikan segar, secara teoritis ada kemungkinan unutk memperoleh subyek pedagang pengecer ikan segar air laut saja. Namun, kejadian ini dapat dihindari jika subyek pedagang pengecer ikan segar air laut dan pedagang pengecer ikan segar air laut didaftar secara terpisah dan kemudian dari tiap-tiap kelompok itu dipilih suatu sampel acak. Dengan catatan kita harus memiliki data jumlah populasi secara keseluruhan.

Penarikan sampel dari setiap trata bisa dilakukan secara proporsional dan dapat juga secara tidak proporsional. Penarikan sampel secara proporsional adalah penarikan sampel, yang berimbang untuk setiap strata. Maksudnya, porporsi besaran sampel terhadap besaran populasi dari setiap strata adalah sama. Misalnya strata I jumlahnya 1500, strata II jumlahnya 500, strata III jumlahnya 50, maka kita membuat perbandingan terhadap besarnya anggota untuk masing-masing strata adalah 30 : 10 : 1. Seandainya besar sampel yang kita inginkan sebanyak 82 orang, maka dari strata I, II dan III masing-masing akan diamabil sampel sebear 60 : 20 : 2 orang.

Cara menghitungnya adalah:
Besar sampel strata I     :   30/41 x 82 = 60
Besar sampel strata II   :   10/41 x 82 = 20
Besar sampel strata III :     1/41 x 82 = 2

Angka penyebut sebesar 41 adalah jumlah dari angka perbandingan masing-masing strata, yaitu 30 + 10 + 1.

Melihat besarnya sampel tersebut, mungkin kita kurang menerimanya karena jumlah sampel untuk strata II dan III lebih kecil dari strata I. jika terjadi seperti itu kita bisa menggunakan cara penarikan yang tidak proporsional atau tidak berimbang. Peneliti dapat menetapkan sendiri jumlah anggota sampel yang akan diambil dari masing-masing strata. Untuk itu peneliti harus memeperhatikan hetergonitas atau keseragaman ciri-ciri populasinya.

3 komentar:

  1. kalo boleh tau itu sumbernya darimana ya?

    BalasHapus
  2. contohnya mungkin bisa lebih spesifik lagi besertacara analisis rata-rata , varians, dan interpretasi

    BalasHapus